Kamis, 14 Februari 2019

LAPORAN SPH TENTANG ORGAN REPRODUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
“PENGAMATAN ORGAN-ORGAN REPRODUKSI”
Description: Description: Description: Description: Description: C:\Users\USER\Documents\fkip.png
Disusun Oleh:
Nama : Khoiriyah
Nim : 1710211008
Kelompok : Satu (1)
          Tanggal Praktikum :  7 Desember 2018
Tanggal Penyerahan : 14 November 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYA
BAB l
PENDAHULUAN
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui, mengenal, dan memberi pengetahuan tentang keragaman sistem organ reproduksi pada organisme

  1. Dasar Teori
Berbagai jenis hewan diketahui memiliki, sistem organ reproduksi yang berlainan satu sama lain. Dalam keanekaragaman itu, tak satupun di antara mikanisme-mikenisme reproduksi memberikan keuntungan dari satu jenis ke jenia yang lain. Mekanisme-mekanisme reproduksi secara sendiri-sendiri telah terbukti sama-sama berhasil dalam mempertahankan diri selama berabad-abad. Mendasarkan pada fakta keanekaragaman  sistem organ reproduksi hewan, maka setiap usaha yang bertujuan untuk membuat suatu generalisasi memiliki resiko kesalahan yang besar, yang mempersamakan berbagai sistem organ reproduksi dari hasil studi spesies.
Pada hewan yang bersifat diosius ( yaitu hewan  yang bersifat kelamin jantan dan batina terpisah). Keanekaragaman sistem organ reproduksi betina lebih kompleks dibandingkan pada hewan jantan. Pada umumnya sistem organ reproduksi dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu, organ reproduksi primer dan sekunder. Organ reproduksi primer pada hewan batina dikenal dengan ovarium, sedangkan pada hewan jantan dikenal sebagai testis. Organ reproduksi sakunder berupa saluran –saluran reproduksi. Terdapat keragaman baik bentuk, struktur anatomi dan fungsi  ovarium, testis beserta saluran-saluran pendukungnya pada berbagai jenis hewan yang berbeda.
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Alat reproduksi manusia terbagi menjadi alat reproduksi jantan dan alat reproduksi betina. Alat reproduksi jantan meliputi organ reproduksi luar (penis dan skrotum) dan organ reproduksi dalam (testis, epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan urethra). Sedangkan alat reproduksi betina meliputi organ reproduksi luar (vagina dan vulva) dan organ reproduksi dalam (ovarium, tuba fallopi, dan uterus). Jadi, praktikum ini dilaksanakan agar bisa mengetahui secara langsung bagaimana struktur penyusun organ reproduksi pada jantan dan betina khususnya organ reproduksi bagian dalam.
Setiap mahkluk hidup organ-organ dan sistem organ yang  penyusun tubuhnya. Organ-organ dalam tubuh makhluk hidup ini bekerja sama dalam membentuk sistem organ, tidak terkecuali dengan hewan vertebrata dan invebtebrata. Organ merupakan bagian yang menyusun tubuh makluk hidup. Organ hewan vertebrata ini pada hakekatnya memilki tulang belakang. Salah satu ciri-ciri makhluk hidup  yaitu dapat berkembang biak, sebagaimana yang kita ketahui, dengan berkembang biak maka makhluk hidup dapat mempertahankan speciesnya. Makhluk hidup seperti hewan dan manusia mampu berkembang biak karena memiliki alat atau organ – organ reproduksi yang akan berfungsi pada saat hewan dan manusia telah dewasa. Pada hewan-hewan dengan taksa yang tinggi seperti mamalia, alat-alat reproduksinya biasanya lebih terspesialisasi dan dilengkapi dengan kelamin luar.
Hewan  jantan dan betina memiliki organ-organ reproduksi khusus dimana bentuk dan fungsinya berbeda satu sama lain. Pada hewan tertentu memiliki organ reproduksi internal dan juga eksternal. Organ-organ reproduksi yang letaknya di dalam tubuh hewan  dinamakan sistem reproduksi internal, adapun yang berada di luar tubuh disebut sistem reproduksi eksternal. Sistem reproduksi eksternal pastinya mudah diamati menggunakan mata telanjang, namun untuk mengamati sistem reproduksi internal perlu dilakukan suatu  pembedahan agar organ – organ reproduksi tersebut bisa terlihat dengan jelas. Praktikum kali ini kami akan membedah katak, mencit, dan merpati untuk melihat sistem reproduksi internal. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum yang berjudul “ organ-organ Reproduksi”
Dalam kehidupan makhluk hidup terdiri atas berbagai jenis yang biasanya dibedakan dari klasifikasinya. Salah satunya adalah anatomi atau bentuk tubuh atau organ makhluk hidup. Pada kenyataannya, anatomi setiap jenis makhluk hidup itu mempunyai perbedaan dan juga persamaan. Anatomi makhluk hidup dapat dibagi secara garis besar yaitu anatomi tumbuhan dan anatomi hewan. Pada anatomi hewan dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu anatomi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan anatomi hewan tak bertulang belakang (invertebrata). Secara tidak langsung melalui pangertian atau penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa anatomi hewan vertebrata mempunyai tulang belakang dan organ-organ penyusunnya.


BAB ll
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan
     Alat yang yang digunakan  pada praktikum kali ini adalah seperangkat alat bedah dan lop. Sedangkan untuk bahan-bahannya menggunakan mencit jantan dan batina dewasa, burung merpati jantan  dan batina dewasa, katak jantan dan betina dewasa, kadal jantan dan batina, klorofom atau ether untuk membeius hewan, kapas, hand gloves dan masker.
2.2 Cara kerja
  1. membius semua hewan coba dengan menggunakan bahan klorofom atau ether
  2. meletakkan hewan di atas papan seksio dengan bagian ventral mnghadap keatas, lalu menusukkakinya denganjarum pentul.
  3. mengamati organ-organ kelamin luarnya: hewan jantan, penis, skrotum. Setelah diamati, tekan skrotum dengan pinset supaya testis naik ke dalam rongga perut.  Pada yang batina: lubang vagina, klitoris.
  4. membedah abdomen hewan, kemudian cari dan amati organ-organ reproduksi  internalnya.
  5. mengambil hewan yang sudah terbius dan melakukan pembedahan di bak paraffin untuk melihat sistem organ reproduksinya.
  6. mengambil sistem organ reproduksi hewan-hewan coba tersebut.
    1. Untuk Hewan Jantan :
  1. Gonad jantan: testis, perhatikan bentuknya: gunting sedikit agar terlihat tubulus seminiferous yang terdapaat di dalamnya.
  2. Saluan reproduksi: epididymis ( terdiri dari kaput, korpus dankauda) vasa deferen dan uretra
  3. Kelenjar asesori: vesikula seminalis, kelenjar cowper, kelenjar prostat, kelenjar bulbourethralis.
  1. Untuk hewan batin.
  1. Gonad batina: ovarium, perhatikan bentuk  dan ukurannya bila dibandingkan dengan gonad jantan.
  2. Saluran reproduksi; oviduk (tuba fallopi), uterus dan vagina.
  3. Kelenjar asesori; vesikula bartholin ( terletak  disebelah posterior dari lubang vagina, sulit dilihat, kelenjar klitoris

                                BAB lV
        PEMBAHASAN

Acara pada praktikum kali ini adalah pengamatan organ-organ reproduksi pada beberapa hewan yang dijadikan sebagai bahan percobaan antara lain kadal, katak, burung merpati dan mencit. Adapun hasil dari praktikum yang dilakukan, bentuk dan struktur serta jumlah alat reproduksi baik primer dan sekunder serta saluran reproduksi dari hewan percobaaan tersebut berbeda-beda yang akan dijelaskan sebagai berikut:

    4.1 Klasifikasi Hewan Percobaan
a. Klasifkasi katak
         Kingdom      : Animalia         
Phylum            : Chordata
Class                : Amphibia
Ordo                : Anura
Family             : Ranidae
Genus              : Rana
Species            : Rana pipiens

b.Klasifikasi  burung merpati
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Class                : Aves
Ordo                : Columbiformes
Famili              : Columbidae
Genus              : Columba
Species            : Columba domestica

c.klasifikasi kadal
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Classis             : Reptilia
Ordo                : Squamata
Sub ordo         : Lacertilia
Familia            : Scincidae
Genus              : Mabouya
Species            : Mabouya multifasciata

d.klasifikasi mencit
Kingdom: Animalia
Filum:  Chordata
Subfilum :  Vertebrata
Kelas:  Mamalia
Ordo:  Rodentia
Famili:  Muridae
Genus:  Mus
Spesies:  Mus musculus L

4.2 Mekanisme  Reproduksi Hewan Percobaan
1. Mekanisme Reproduksi pada katak
Mekanisme Reproduksi pada kodok dan katak terjadi pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat bulan mati atau menjelang hujan. Pada saat kodok akan melakukan perkawinan, saat itu juga kodok jantan akan berbunyi untuk memanggil betina dari tepian atau perairan. Suara keras kodok dihasilkan dari kantung suara yang terletak disekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan. Biasanya kodok dan katak akan hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis  yang berhawa panas. Makin dingin tempat tersebut maka akan semakin sedikit dijumpai kodok. Hal ini terjadi karena beberap alasan, salah satunya adalah kodok yang berdarah dingin membutuhkan panas untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya (Supriatun. 2012). Sistem reproduksi pada amphibi mengakibatkan pembuahan pada hewan-hewannya terjadi secara seksual artinya penciptaan keturunan terjadi melalui proses peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang diploid. Gamet tersebut dibentuk secara meiosis. Amfibi mengeluarkan gamet ke lingkungan dan bukannya disimpan di dalam salah satu bagian di dalam tubuhnya, oleh karena itu fertilisasi pada katak dan kodok terjadi secara eksternal atau di luar tubuh betina (Campbell:153).
2. Mekanisme  Reproduksi Pada Burung Merpati.
Burung Merpati meriapakan hewan yang temasuk kedalam jenis eves. Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu yang berasal dari epidermis dan memiliki berbagai macam adaptasi untuk terbang. Tubuh aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Pada aves terdapat sepasang sayap yang digunakan dan berfungsi untuk terbang serta kaki yang digunakan untuk berjalan. Tungkai belakang bersisik dengan bentuk tungkai belakang dengan cakar yang bermacam-macam sesuai dengan jenis makanan dan cara hidup pada aves tersebut. Mekanisme reproduksi Pada burung, ini akan melibatkan jenis tampilan yang digunakan, biasanya dilakukan oleh jantan. Beberapa tampilan yang sangat rumit dan mungkin termasuk menari, penerbangan udara, atau sayap atau ekor seperti bertalu. Kebanyakan burung jantan juga menyanyikan jenis lagu untuk menarik betina. Jika mereka berhasil menarik seorang betina, hal itu akan menyebabkan perberkembangbiakan. Burung berkembang biak dengan pembuahan internal, di mana sel telur dibuahi di dalam si betina. Seperti reptil, burung memiliki kloaka, atau pintu masuk dan keluar tunggal untuk sperma, telur, dan limbah. Jantan membawa sperma ke kloaka betina. Sperma membuahi sel telur. Kemudian telur dengan cangkang keras berkembang pada betina. Telur dengan cangkang yang keras memiliki amnion berisi cairan, membran tipis membentuk kantung tertutup di seluruh embrio. Telur biasanya diletakkan di dalam sarang.
3.Mekanisme Reproduksi Kadal
Reptil adalah tetrapoda (berkaki empat) dan ektodermik, yang berarti suhu internal mereka tergantung pada suhu lingkungan mereka. Inilah sebabnya mengapa Anda dapat melihat reptil berjemur karena mereka menggunakan energi dari matahari untuk menghangatkan tubuh mereka. Biasanya organ indera reptil, seperti telinga, berkembang dengan baik, meskipun ular tidak memiliki telinga eksternal. Semua reptil telah memiliki penglihatan yang maju. Reptil juga memiliki indera penciuman. Buaya, kura-kura, dan kura-kura bau seperti kebanyakan vertebrata darat lainnya. Namun, beberapa kadal, dan semua ular, mencium dengan lidah mereka, yang menyentil keluar dari mulut untuk mengambil molekul aroma dari udara.Reptil juga memiliki beberapa adaptasi untuk hidup di darat. Mereka memiliki kulit ditutupi oleh sisik untuk melindungi mereka dari kekeringan. Semua reptil memiliki paru-paru untuk menghirup udara. Reptil juga amniota, yang berarti embrio mereka dikelilingi oleh selaput tipis. Membran ini melindungi embrio dari kondisi yang keras hidup di darat. Telur reptil juga dikelilingi oleh cangkang pelindung, yang dapat berupa fleksibel atau tidak fleksibel.
Perkembangbiakan pada kadal sering tergantung pada lokasi atau habitat mereka dan jenis spesies mereka. Misalnya saja beberapa dari jenis kadal berkembangbiak dengan cara bertelur ( ovipar ) dan sebagian lagi bertelur-melahirkan ( ovovivipar ) dimana telur - telur kadal akan menetas di dalam tubuh induknya lalu anaknya akan dilahirkan. Namun, kebanyakan kadal berkembang biak melalui cara ovovivivar. Kadal dapat siap untuk kawin ketika mereka berusia satu tahun untuk sebagian besar spesies yang berukuran tubuh kecil dan menengah. Untuk yang lebih besar mungkin dua atau tiga tahun.
Ada beberapa spesies kadal yang melakukan reproduksi dengan cara aseksual. Ini berarti bahwa mereka tidak perlu mencari pasangan agar mereka dapat menghasilkan keturunan. Mereka memiliki kemampuan untuk melahirkan anak sendiri. Namun, sangat sedikit Kadal yang dapat melakukan ini serta sangat sedikit jenis makhluk hidup di dunia dengan kemampuan ini. Biasanya dibutuhkan dua Kadal untuk kawin ( jantan dan betina ). Pada pangkal ekornya mereka memiliki kelenjar dan selama musim kawin kelenjar itu akan menghasilkan bau yang sangat kuat yang menarik lawan jenisnya. Betina sering tertarik pada jantan yang mengeluarkan bau terkuat. Sang jantan mungkin melakukan perjalanan jauh untuk dapat menemukan betinanya.Setelah kawin telah terjadi maka pasangan tersebut akan berpisah. Kadal jantan akan mencoba untuk menemukan lebih banyak betina untuk dikawini. Lalu, betina harus mulai mencari cara untuk memastikan anak mereka tetap hidup. Untuk spesies yang bertelur makanbetina akan mencari tempat yang aman dimana ia bisa menyimpan telurnya. Dia harus menemukan tempat untuk menjaga mereka tetap aman dari predator. Setelah menyimpan telur ia akan meninggalkan mereka dan tidak kembali. Telur -telur tersebut dapat memakan waktu sekitar 3 bulan untuk dapat menetas tapi itu tergantung pada spesies dan lokasi. Telur memiliki kulit yang sangat kokoh. betina akan mencoba untuk menemukan tempat yang strategis untuk membantu menjaga telur agar tetap hangat. Daerah tersebut termasuk pasir atau daerah vegetasi yang busuk. Ada spesies yang hanya meletakkan telur tunggal tetapi sebagian besar spesies menyimpan beberapa telur ke sarang pada suatu waktu.


4.Mekanisme Reproduksi Mencit
Tikus adalah hewan Mamalia, artinya ia menyusui anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan atau Vivipar. Tikus mulai melakukan reproduksi atau kembang biak pada usia 2 sampai dengan 3 bulan masa hidupnya.  Tikus betina mengalami masa kehamilan selama 19 sampai dengan 21 hari. Seekor Tikus betina bisa melahirkan 5 sampai dengan 10 ekor bayi Tikus setiap melahirkan, Dalam setahun ia bisa melahirkan 5 sampai dengan 10 kali. Menariknya, Tikus juga akan kawin lagi setelah 48 jam pasca melahirkan. Dengan perbandingan ini, sepasang Tikus bisa menghasilkan keturunan sebanyak 10.000 hingga 15.000 ekor Tikus baru dalam setahun.
Cara berkembang biak tikus adalah dengan cara melahirkan atau dikenal dengan istilah vivipar. Hal ini karena tikus termasuk binatang mamalia, yaitu binatang yang melahirkan serta menyusui anak-anaknya. Tikus akan mulai bereproduksi di usia 2 hingga 3 bulan dalam masa hidupnya. Kehamilan tikus betina berkisar antara 19 hingga 21 hari. Tikus betina akan dapat melahirkan antara 5 hingga 10 ekor bayi. Dalam setahun, tikus betina bisa melahirkan antara 5 sampai dengan 10 kali. Tikus juga akan kawin lagi hanya dalam kurun waktu 48 jam setelah melahirkan anak-anaknya. Ini artinya, sepasang tikus akan dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah antara 10.000 sampai 15.000 ekor dalam kurun waktu setahun saja.
4.3  Struktur Reproduksi Pada Hewan Percobaan Jantan
             1.Struktur Reproduksi Pada Katak Jantan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan pada pembedahan katak jantan, maka ditemukan alat reproduksi berupa sepasang testis  bulat telur kekuningan, yang ditemukan berpegang pada bagian atas ginjal oleh lipatan ganda peritoneum yang disebut mesorchium. Vasaefferentia 10-12 jumlahnya dan setelah timbul dari testisdijalankan melalui mesorchium dan masukkan ginjal dari pihak mereka. Dalam ginjal, rute membuka ke kanal Penawar, yanga khirnya berkomunikasi dengan saluran urinogenital. Saluran ini muncul dari ginjal dan akhirnya membuka ke kloaka. Kloaka adalah kecil, ruang median yang digunakan untuk melewati kotoran, urin dan sperma ke bagian luar. Apabila dibandingkan dengan literature, struktur reproduksi pada katak jantan selain sepasang  testis, juga ditemukn saluran sperma yang terletak dibawahtestis dan ureter serta kloaka.

             2. Struktur Reproduksi Pada Burung Merpati Jantan
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anteriornan ren disuatu alat penggantung. Testes sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasdeverensia sejajar dengan ureter ynag berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat penampungan sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada cloaka pada beberapa spesies memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina.
Organ genetika muscularis masculine, terdiri atas:
a)Testis, berbentuk oval, warna keputihan, terletak di ventral lobus renis yang paling oranial, jumlahnya sepasang, pada masa kawin kelamin membesar dan berfungsi sebagai penghasil sperma.
b)Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori. Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktus deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter.
             3.Struktur Reproduksi pada Kadal Jantan
Alat perkembangan pada kadal jantan adalah Testis, jumlahnya sepasang, berfungsi sebagai penghasil seperma.kemudian epididymis, merupakan saluran yang berkelok- kelok yang keluar dari testisc. Vas deferens, merupakan lanjutan dari epididymis tidak berkelok-kelok danmenuju ke cloaca. Hemipenis, merupakan penonjolan dinding cloaca, berfungsi sebagai alat untuk memasukan Alat Kelamin pada Kadal Betina.
            4.Struktur Reproduksi Pada Mencit Jantan
Pada saat pengamatan, kami menemukan bahwa sistem reproduksi mencit jantan tersusun atas organ genital  eksternal dan internal. Pada organ genital eksternal terdapat skrotum yang berupa kantong dan terletak didepan anus mencit. Selain itu juga terdapat penis yang digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Toelihere (1985), menjelaskan bahwa organ kopulatoris hewan jantan, penis, mempunyai tugas ganda yaitu pengeluaran urin dan peletakan semen ke dalam saluran reproduksi hewan betina. Penis terdiri dari akar, badan dan ujung bebas yang berakhir pada kepala penis. Badan penis terdiri dari corpus cavernosum penisyang relatif besar dan diselaputi oleh suatu selubung fibrosa tebal berwarna putih, tunica albuginea.
Kami menemukan bahwa sistem reproduksi mencit jantan tersusun atas sepasang testis berbentuk bulat telur yang merupakan lokasi pembuatan sel gamet jantan,  epididimis yang merupakan tempat pemasakan spermatozoa mencit, dan juga terdapat saluran panjang yang disebut vas deferens yang menghubungkan testis dengan kelenjar aksesori.Di dalam sistem reproduksi mencit juga terdapat beberapa kelanjar aksesori seperti vesikula seminalis dan prostate. Sistem reproduks mencit jantan ini berakhir pada penis. Testis pada mencit berbentuk bulat telur dan berjumlah sepasang. Testis ini berkembang pada ujung dorsal rongga peritoneum dan terletak dalam skrotum.Menurut Partodiharjo (1992)Di dalam testis mencit terdiri dari tubulus seminiferus dan jaringan stroma.Testis sebagai organ kelamin primer mempunyai dua fungsi yaitu menghasilkan spermatozoa atau sel-sel kelamin jantan, dan mengsekresikan hormon kelamin jantan, testosteron. Gonad jantan, atau testes (tunggal, testis),
4.4 Struktur Reproduksi Pada Hewan Percobaan Jantan
            1.Struktur Reproduksi pada Mencit Batina
sistem reproduksi pada mencit betina tersusun atas sepasang ovarium didalam rongga pelvis yang berisi sel-sel telur mencit. Setelah ovarium, terdapat saluran berkelok-kelok yang menghubungkan ovarium dengan uterus, yakni oviduct atau tuba fallopi yang menjadi jalan keluar sel telur menuju uterus (saluran telur) . Ovarium berfungsi sebagai penghasil telur. Oviduk merupakan organ berbentuk tubuler yang bergantung pada kedua sisi ovarium ke uterus. Oviduk sebagai lumen menghubungkan rongga peritoneum dengan rongga uterus yang digantungkan pada mesentrium.Menurut Radiopoetro (1998), oviduk bagian posterior berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Dalam pengamatan, kami menemukan bahwa mencit memiliki uterus yang sangat berkembang, hal ini berkaitan dengan perkembangbiakan mencit dengan cara melahirkan. Pada proses ini terjadi fertilisasi internal dan perkembangan embrio pada sebagian besar mamalia terjadi di dalam uterus.Mencit memiliki uterus yang memanjang dan bertipe bicornis dengan 2 tanduk ovary yang tampak jelas.
Pada bagian bawah uterus terdapat serviks. Uterus terdiri atas sepasang yang terletak di kiri dan kanan dan berfungsi sebagai alat transportasi sperma ke dalam tuba, pembentuk plasenta serta tempat perkembangan embrio dan kelahiran mencit. Sistem reproduksi mencit betina berakhir pada suatu muara yang disebut vagina. Pada pengamatan sel telur mencit, kami menemukan bahwa pada sel telur terdapat bagian yang gelap dan terang. Bagian yang terang merupakan oosit, sedangkan bagian yang gelap merupakan sel-sel folikel.  Sel telur mencit bertipe isolesital, hanya mengandung sedikit yolk, sehingga untuk pertumbuhan embrio selanjutnya telur tidak dikeluarkan dari tubuh induk, tetapi seluruh perkembangan embrio terjadi didalam tubuh induk, mulai di dalam ovidak dan dilanjutkan di dalam uterus. Seperti pada perkembangan embrio katak, dan ayam. Perkembangan embrio mencit juga melalui tahapansegmentasi, blastulasi, gastrulasi, neurulasi dan organogenesis (Muctharomah,B : 2007).
           2. Struktur Reproduksi pada Katak Batina
Pada katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium, memiliki rahim dan oviduk.Pada katak betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (kurpus adiposum). Baik ovarium maupun korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gunalis dan pars proyonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi berupaoviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infodibulum) dengan lubangnya yang disebut oksum abdominal. Oviduk disebelah katidal mengadakan pelebaran yang disebut dutus masonefrus, dan akhirnya bermuara di kloaka.
           3. Struktur Reproduksi Burung Merpati pada  Batina
Reproduksi Merpati BetinaSistem reproduksi pada Burung Merpati Betina berdasarkan hasilpengamatan yang dibandingkan dengan literature yang diperoleh, tersusunatas ovarium berwarna orange kemerahan yang di dalamnya tersusun atassel-sel telur Merpati dalam bentukan seperti buah anggur. Di dalamovarium terdapat berbagai macam tahap perkembangan ovum,perkembangan ovum dapat dilihat dari ukuran ovum di dalam ovarium.Didalam sistem reproduksi Burung Merpati betina terdapat uterusyang tidak berkembang, uterus pada burung merpati dan pada sebagianbesar kelas aves berfungsi mensekresikan zat kapur yang kemudianmelindungi telur dengan dalam bentuk cangkang. Ovarium dan uterusdihubungkan dengan suatu saluran panjang yang disebut oviduct. Ovumbergerak menuju uterus dan kloaka melalui saluran ini. Keseluruhansistem ini berakhir pada kloaka yang berhubungan dengan sistem ekskresidan digest.
           4. Struktur Reproduksi pada Kadal Batina
Alat kelamin pada kadal betina Ovarium, jumlahnya sepasang, berfungsi sebagai penfhasil sel telur kemudian  Oviduct, merupakan saluran sel telur dari ovarium, dindingnya tipis dan banyak mengandung kelenjar yang memberi kulit ovum setelah dibuahi. Dan  Cloaca, merupakan muara saluran kelamin, saluran pencernaan, saluran ekskresi. sistem reproduksi pada kadal betina memiliki sepasang ovarium yang berwarna kuning,seperti halnya pada testis, letak ovarium sebelah kanan juga lebih tinggi daripada ovarium sebelah kiri. Hal ini telah dinyatakan oleh seorang peneliti sekaligus penulis buku yang bernama Radiopoetro (1991), bahwa sistem reproduksi (genitalia) pada kadal betina terdiri dari sepasang ovarium yang berwarna kuning. Letak ovarium pada sebelah kanan lebih tinggi dari ovarium di sebelah kiri. Oviduct bermuara langsung ke dalam coelom melalui ostia oviduct yang mengalami diferensiasi sehingga membentuk daerah–daerah dengan fungsi yang berbeda–beda. Kadal jantan meiliki testis berbentuk bulat telur. Sama seperti ovarium, testis di sebelah kanan lebih linggi dari pada testis di sebelah kiri. Bagian dari ductus wolffi dekat testis berkelok–kelok untuk membentuk epididymis. Ductus wolffi ke arah posterior menjadi ductus deferens yang biasanya lurus, tapi ada juga yang berkelok–kelok. Sepasang hemipenis  merupakan organ penyalur sperma, terletak di sisi kiri dan kanan lubang kloaka agak ke pangkal ekor. Hemipenis akan mencuat ke luar jika pangkal ekor kadal ditekan. Ini merupakan cara untuk membedakan kadal jantan dan betina.






BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijabarkan dari bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya  organ-organ reproduksi pada hewan jantan dan batina berbeda-beda, baik dari segi bentuk, warna dan fungsi dari organ-organ  tersebut tergantung pada jenis hewan yang dijadikan sebagai percobaan misalnya jenis eves (burung merpati), mamalia ( mencit), rreptil   (kadal) dan amphibi (katak). Selain organ reproduksi, saluran reproduksi juga terdapat perbedaan dari ke 4 jenis hewan, baik perbedaan trsebut dari segi bagian-bagian yang terdapat disaluran ataupun jarinan penyusun dari saluran –saluran tersebut. Organ –organ reproduksi tersebut pada hewa batina seperti ovarium, oviduk, kloaka, uterus dan vagina atau anus. Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada alat reroduksi jantan secara umum adalah sepasang testis, ureter, kloaka dan vas deferens.














DAFTAR PUSTAKA
Eurika, Novi.2018.Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan Hewan.jember: Universitas Muhammadiyah Jember
Kimball, John W. Biologi Jilid III . Jakarta: Erlangga, 1983.
Anonim.2015.Reproduksiikandankarakhttps://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Reproduksi-Ikan-dan-Katak-/konten5.html Diakses pada tanggal 14 desember 2018 pada pukul 02.00 WIB
Anonim.2015.Reproduksipadamamaliayangdiwakilimencithttps://studylibid.com/doc/316046/sistem-reproduksi-pada-mamalia-yang-diwakili-mencit--mus html Diakses pada tanggal 11 desember 2018 pada pukul 05.30 WIB
Anonim.2015.Reproduksikatakhttps://kliksma.com/2014/09/sistem-reproduksi-katak.html.  Diakses pada tanggal 12 desember 2018 pada pukul 03.30 WIB
Anonim.2015.Ciri-CiriReptildan sifathttps://kliksma.com/2014/09/sistem-reproduksi-katak.html.  Diakses pada tanggal 11 desember 2018 pada pukul 04.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar