MAKALAH
STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PEMBELAHAN
SEL
Di Susuh Oleh:
M. Fanny Adam Bastian (1710211014)
Novie Nuraini (1710211016)
Khoiriyah (1710211008)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JEMBER
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita,
sehingga tugas makalah tentang “ pembelahan sel ” dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini juga sebagai tugas yang harus dikerjakan untuk
sarana pembelajaran bagi kita.
Makalah ini kami buat berdasarkan apa yang telah kami
terima dan juga kami kutip dari berbagi sumber baik dari buku maupun dari media elektronik. Semoga isi dari makalah
ini dapat berguna bagi kita dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari
kesalahan, maka dalam pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi
dan jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dianjurkan guna
memperbaiki kesalahan dalam makalah ini. Demikian, apabila ada kesalahan dan
kekurangan dalam isi makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHLUAN................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Sel Tumbuhan................................................................................................... 5
B. Pembelahan
Sel................................................................................................. 5
C. Macam-Macam
Pembelahan Sel....................................................................... 6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan kecil dan ditemukan oleh Robert Hooke. Sel
merupakan ruangan kecil yang dibatasi oleh membrane, yang didalamnya terdapat
cairan (protoplasma), Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti
sel (nukleus). Secara struktural sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakn kehidupan, sedangkan
secara fungsional sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehdiupan seperti
membentuk organisme dengan berkembang biak secara membelah diri.
Sel
tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung pada tempat
dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, karena sel
tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan bagian disebut
dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan
dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang dapat membesar, sedang pada sel
hewan tidak demikian.
Pembelahan
sel adalah peristiwa
penambahan jumlah sel, dimana sel induk akan mentransferkan informasi
genetik ke sel anak melalui proses
pembelahan bertahap, yang bertujuan untuk mendapatkan anak yang memiliki
informasi genetis yang sama persis dengan induknya. Proses pembelahan sel ini dimulai dengan pembelahan intinya yang
selanjutnya terjadi pembelahan plasma atau pembelahan sel. Dalam
pembelahan-pembelahan sel ini terdapat pembelahan sel secara langsung
(amitosis) dan tidak langsung (mitosis,
dan meiosis).
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
SEL
TUMBUHAN
Sel merupakan
unit dasar kehidupan yang tidak dijumpai dalam kehidupan unit-unit yang lebih
kecil dari sel. Organisme dapat terdiri dari satu sel atau banyak sel. Sel-sel
yang berada dalam organisme berasal dari sel-sel sebelumnya. Organisme satu sel
melakukan semua aktivitas hidupnya di dalam sel itu sendiri, sedangkan
organisme multiseluler karena sel-sel tersusun sebagai jaringan ataupun organ
maka dalam melakukan aktivitasnya terdapat pembagian tugas. Sel yang berbeda
dalam multiseluler memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
Di dalam
organisme hidup, seperti halnya dengan mesin, ada hubungan yang erat antara
struktur dan fungsi. Di alam dapat kita jumpai dua kelompok sel, yaitu sel-sel
prokariotik dan sel-sel eukariotik. Sel prokariotik biasanya tidak mempunyai
inti yang jelas, tetapi memiliki materi inti, misalnya pada bakteri dan
ganggang biru – hijau. Ukuran selnya sangat kecil dan biasanya dinding sel
prokariotik bukan selulosa sehingga secara kimiawi berbeda dengan dinding sel
tumbuhan tingkat tinggi. Tebal dinding sel berkisar antara 10-20 nanometer (nm)
dan kadang-kadang diselaputi oleh kapsul sejenis jelly yang relatif tebal atau
lendir dari bahan protein.
Sel-sel
eukariotik dijumpai pada protista, fungi, dan tumbuhan, dengan struktur yang lebih
maju, dan adanya membran yang membungkus isi sel. Akan tetapi beberapa protista
tidak memiliki dinding sel, hanya mempunyai membran saja. Demikian pula pada
sel-sel muda dan banyak sel dari tumbuhan hanya memiliki dinding primer saja
(dindingnya tipis).
B.
PEMBELAHAN
SEL
Pembelahan sel adalah peristiwa penambahan jumlah sel, dimana sel
induk akan mentransferkan informasi genetik
ke sel anak melalui proses pembelahan bertahap, yang bertujuan untuk
mendapatkan anak yang memiliki informasi genetis yang sama persis dengan
induknya. Umumnya pada tumbuhan terdapat zigot yaitu sebagai
hasil dari peleburan antara dua buah sel kelamin yang berlainan, yang
selanjutnya dari zigot ini mulai berlangsungnya pembelahan-pembelahan sel,
misalnya dari sel yang satu dapat berbelah dua, dari dua terbelah lagi menjadi
empat, selanjutnya menjadi delapan dan demikian seterusnya, hingga pada
akhirnya sel-sel itu menjadi berates-ratus, ribuan dan jutaan sel yang dapat
membangun suatu individu tumbuhan dengan baik. Dalam pembelahan-pembelahan sel
ini terdapat dua cara pembelahan sel secara umumnya yaitu, pembelahan langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tak langsung yang terdiri atas Pembelahan
Mitosis dan Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi).
C.
MACAM-MACAM CARA PEMBELAHAN SEL
1.
Pembelahan
Sel Secara Langsung (Amitosis)
Amitotik atau
disebut juga dengan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa
tahapan. Contoh: pembelahan biner bakteri. suatu proses menghasilkan dan
menciptakan suatu generasi-generasi penerus baru dari sel-sel maupun individu
yang mempunyai sifat multiseluler seperti halnya diri mereka sendiri yang
dihasilkan oleh indukan atau pun orang tua. Proses pembelahan sel secara
amitosis biasanya terjadi pada organism prokariotik seperti hal nya bakteri, amoeba,
parameciu, alga biru dan lain-lain. Pada proses pembelahan sel secara amitosis
dapat terjadi karena sel-sel bakteri yang tidak mempunyai bagian-bagian dari
membrane inti yang berperan penting dalam membatasi nukleoplasma dengan
sitoplasma. Kemudian bias juga karena DNA yang tersimpan di dalam ruang
lingkupnya sel relative lebih kecil jika dibandingkan dengan DNA pada sel
eukariotik. Bentuk sirkuler merupakan bentuk dari DNA prokariotik sehingga pada
DNA tidak perlu digabungkan menjadi kelompok dari kromosom-kromosom sebelum
terjadinya suatu. Berikut contoh
pembelahan amitosis :
Pada proses terjadinya pembelahan biner, biasanya dapat terjadi
melalui tiga fase, yakni sebagai berikut :
a.
Fase pertama, yakni bagian-bagian dari sitoplasma akan terbelah
oleh bagian-bagian sekat yang mengalami pertumbuhan secara tegak lurus.
b.
Fase kedua, yakni proses tumbuhnya bagian-bagian dari sekat akan
diikuti oleh bagian-bagian dinding yang melintang.
c.
Fase ketiga, yakni akan terbentuk dua bagian sel baru yang
mempunyai sifat identik dengan indukannya.
2. Pembelahan
Sel Secara Tidak Langsung
Pembelahan sesl secara tidak langsung
terdiri dari pembelahan sel mitosis dan pembelahan sel meiosis
1. Tahap Pembelahan Sel Mitosis
a. Interfase (fase istirahat)
Interfase merupakan fase istirahat dalam pembelahan
sel. dimana pada fase ini, sel melakukan berbagai persiapan untuk melakukan
pembelahan selanjutnya dan membutuhkan waktu yang lama dibandingkana dengan
fase mitotik (fase pembelahan). Interfase terbagi atas tiga fase yaitu :
a)
fase G1
(Fase Growth 1/ Fase Pertumbuhan)
Fase G1 atau fase pertumbuhan merupakan fase yang
berlangssung selama 9 jam dan termasuk fase yang paling aktif. Pada fase G1 ini
sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan sehingga sel bertambah ukurannya
dan volumenya.
b)
fase S (Fase
Sintesis)
Fase ini berlangsung selama 10 jam dan merupakan fase
pembentukan (sintesis) DNA atau penggandaan kromosom.
c)
Fase G2
(Fase Gwroth 2/ Fase Pertumbuhan 2)
Pada fase ini terjadi proses sintesis protein, dan
pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan.
Berikut gambar tahapan interfase
b. Mitosis (fase pembelahan)
Pembelahan
mitosis adalah pembelahan yang Terjadi
pada sel tubuh (somatik). Melalui satu kali pembelahan dan menghasilkan 2 sel
anakan yang bersifat diploid (2n) dan sama dengan induknya. Pembelahan ini
untuk Bertujuan memperbanyak jumlah sel untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Tahapan pembelahan mitosis terdiri dari profase, metafase, anaphase dan
telofase.
1.Tahap
profase :
a.
Kromatin memadat membentuk kromosom, lalu membentuk kromatid.
b.
Inti sel mulai rusak kemudian
menghilang.
2. Tahap
metafase:
a.
Kromatid berjejer di ekuator (bidang pembelahan).
b.
Mikrotubula lalu menjulurkan benang spindle berupa mikrotubulus
yang berikatan dengan kinetokor tiap kromatid
3.Tahap
anafase:
a.
Kromosom ditarik oleh benang mikrotubulus
kearah dua kutub berlawanan
b.
Sel tumbuhan tidak terdapat sentriol , maka kromosom ditarik kekutub
dengan cara pemendekan mirotubulus
4.
Tahap telofase:
a.
Inti sel mulai terbentuk.
b.
Sitokinesis (pembelahan
sel), diawali invaginasi/pelekukan kedalam (sel hewan) atau cell
plate/pelekukan keluar (sel tumbuhan). Pada sel hewan, tahap
sitokinesis dimulai saat telofase berakhir. Pada telofase akhir terjadi
penguraian benang-benang spindel. Kemudian segera terbentuk cincin mikrofilamen
yang menyempit di daerah bekas bidang ekuator. Kontraksi ke arah dalam ini
menyebabkan celah yang mendalam pada permukaan sel, diikuti dengan pembagian
isi dua sel secara terpisah.
Pada sel tumbuhan
terdapat dinding sel yang keras. oleh karena itu, cara sitokinesis sel tumbuhan
berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis segera
membentuk sekat sel (cell plate) di sekitar bekas bidang pembelahan. Sekat ini
mula-mula terbentuk dari vesikel membran yang berasal dari badan golgi. Vesikel
tersebut diarahkan sepanjang benang spindel di bidang ekuator. Vesikel-vesikel
tersebut kemudian mengalami fusi (penyatuan) membentuk membran, dan diikuti
dengan terbentuknya dinding sel yang baru. Hasil
akhir mitosis menghasilkan dua sel anakan kromosom diploid (2n).
Berikut perbedaan sitokinensis pada sel hewan dan sel
tumbuhan
Keterangan:
(a) Sitokinesis pada hewan
(b) Sitokinesis pada tumbuhan
(a) Sitokinesis pada hewan
(b) Sitokinesis pada tumbuhan
Berikut tahap keseluruhan dari pembelahan
sel secara mitosis :
2. Tahap Pembeblahan sel Meosis (fase reduksi)
Pembelahan
Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah
kromosom dalam proses nya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan
jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh,
sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah
membelah, selanak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n). Dalam
pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut,
tanpa diselingi interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil
akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).
A. Meiosis I
1)
Profase I
a)
Leptoten adalah Kromatin menebal membentuk kromosom.
b)
Zygoten adalah Kromosom yang homolog mulai berpasangan.
c)
Pakiten adalah Tiap kromosom menebal dan
mengganda menjadi dua kromatida dengan
satu sentromer.
d)
Diploten adalah Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang
homolog dan menjadi rapat.
e)
Diakenesis, Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over)
dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada
meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus
dan dinding inti menghilang.
2)
Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator.
Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel
pembelahan.
3)
Anafase I
Pada tahap ini, spindle pembelahan memendek dan menarik belahan
tetrad (diad) kekutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan.Kromosom
hasil crossing over yang bergerak kekutub sel membawa materi genetic yang
berbeda.
4)
Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua
sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua
kromatid (sisercromatid) yang terhubung melalui sentromer.
Berikut tahapan keseluruhan dari pembelahan
sel meiosis 1
B.
Meiosis II
1.
Profase II
a.
Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b.
Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi
lagi.
c.
Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d.
Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e.
Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
2.
Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui
sentromernya.
3.
Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menujuke kutub
yang berlawanan.
4.
Telofase II
a.
Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
b.
Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c.
Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.
Berikut adalah keseluruhan dari tahap meiosis
Hasil meiosis :
1.)
Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi
4 sel akan yang masing – masing haploid(n)
2.)
Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.)
Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet
seperti sperma dan ovum (sel telur).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembelahan
sel adalah
peristiwa penambahan jumlah sel, dimana sel induk akan mentransferkan informasi
genetik ke sel anak melalui proses
pembelahan bertahap, yang bertujuan untuk mendapatkan anak yang memiliki
informasi genetis yang sama persis dengan induknya. Dalam pembelahan sel terdapat dua cara pembelahan sel secara umumnya
yaitu, pembelahan langsung (amitosis) dan pembelahan secara tak langsung yang
terdiri atas Pembelahan Mitosis dan Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi). Amitotik atau disebut juga dengan amitosis adalah pembelahan sel
secara langsung tanpa tahapan. Pada
proses pembelahan sel secara amitosis dapat terjadi karena sel-sel bakteri yang
tidak mempunyai bagian-bagian dari membrane inti yang berperan penting dalam
membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma.
Pembelahan sesl secara tidak langsung
terdiri dari pembelahan sel mitosis dan pembelahan sel meiosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang Terjadi pada sel tubuh (somatik). Melalui
satu kali pembelahan dan menghasilkan 2 sel anakan yang bersifat diploid (2n)
dan sama dengan induknya. Pembelahan ini untuk Bertujuan memperbanyak jumlah
sel untuk pertumbuhan dan perkembangan. Tahapan pembelahan mitosis
terdiri dari profase, metafase, anaphase dan telofase. Pembelahan
Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah
kromosom dalam proses nya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan
jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G.
Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology. 5th ed. oleh Manulu,
W. Jakarta: Erlangga.
Internet online : http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_XI/1._S_sel_%26_transport/Bab_struktur_dan_fungsi_sel.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2018
Hardiyanti, triani. 2010. Modul 1 Struktur
dan Fungsi Sel Tumbuhan. Online: http://repository.ut.ac.id/4385/1/BIOL4314-M1.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2018.
Internet online : http://web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_sel-2012.pdf. Diakses pada tanggal 30 September 2018